Thursday 16 December 2010

Rahasia Sedekah

Kemarin ku rasakan keajaiban bersedekah. Sepulang dari bekerja, jalan yang selalu kulewati biasanya tidak pernah ada pengemis dan memang jalan itu tidak memungkinkan seorang pengemis untuk meminta, pasalnya jalan itu adalah sebuah gang kecil dan hanya sedikit orang yang lalu lalang. Suasana yang begitu cerah dan lengang juga tidak diburu waktu. Dengan santai aku berjalan sambil menggenggam handphone karena sedang sms an dengan teman. Dari kejauhan ku lihat seorang nenek renta duduk dipinggiran jalan dan dengan sebuah kaleng didepan nya.

Dalam hati ku sedang kebingungan, antara ingin memberi dengan tidak. Entah kenapa aku langsung membuka dompet untuk  mengambil uang dan diberikan kepada nenek tersebut. Biasa nya aku memberi sedekedah kepada pengamen karena didasari takut, biasa nya mereka (para pengamen yang membawa alat musik biasa nya laki-laki) akan memberikan sepatah kata yang menunjukkan bahwa mereka sedang meminta dengan nada yang tinggi dan terkadang mereka akan menghina orang yang dimintanya. Dengan alasan ini aku memberikan beberapa recehan kepada mereka. Namun tidak untuk nenek yang satu ini. Dia benar-benar renta dan tidak berdaya. Setelah memberikan uang tersebut sambil berjalan kearah kostan aku berkata didalam hati "Ia ya, kan udah lama aku g' ngalakukan ini". Aku sangat senang sekali dan meneruskan perjalanan sambil membalas sms sesekali.


Tempat si nenek duduk

Malam harinya pada jam makan malam, ternyata tidak ada lauk untuk dimakan..hehehehe ^_^. Aku berencana untuk membeli lauk dan sayur. Kira-kira 150m dari kostan ada warung Jogja menjual makanan siap saji. Namun karena sudah malam sebahagian dagangan nya habis, memang diwarung ini sangat banyak pembelinya nya. Tidak ada sayur, aku jadi bingung namun perut ini lapar rasanya. Akhirnya aku memilih masakan ikan mujair dengan cabai haijau yang diiris-iris, seperti nya enak sekali dan cabai nya itu bisa menggantikan sayuran yang ku maksud. makanan sudah dibungkus, saat nya untuk membayar. Ternyata yang punya warung tidak mau menerima uang ku, alasannya karena ikan yang dibungkus tadi sudak tidak sempurna lagi, malahan dia ingin memasukkan seekor ikan lagi. Dengan cepat saya menolak karena takut mubajir. Dia masih tetap tidak mau menerima uang tersebut, sayapun begitu. Alhasil dia bilang saya tidak mau menerima rizki, saya bilang ntar ja kalau saya tidak punya uang, baru saya boleh tidak bayar sambil bercanda. Uang yang ku berikan itu adalah pecahan Rp.10.000 dan dia mengembalikan Rp.8000 lagi. Biasanya ikan sepotong itu diberi harga  + Rp.6.000, jadi aku untung Rp.4.000.

Sambil jalan pulang kekostan aku berpikir, tumben ibu yang punya warung seperti ini. Kenapa ya? Tanda tanya besar ada dikepala ku. Setelah ku ingat-ingat lagi, apa ada alasan nya dengan sedekah ku yang tadi sore. Aku cuma memberi sedikit dan dengan hitungan jam aku dibalas berlipat ganda.
Subhanaallah...kurasakan kaajaiban sedekah ku hari ini. Subhanaallah...

No comments:

Post a Comment